Nebeng Kepopuleran Black Myth: Wukong, Game Switch Ini Bikin Gamer Geram

Sahrul

Black Myth: Wukong berhasil menjadi salah satu game paling populer di tahun 2024. Kepopuleran tersebut dimanfaatkan oleh sebuah game indie yang baru dirilis di Nintendo Switch, yang akhirnya memicu protes dari sebagian gamer.

Game yang dimaksud berjudul Wukong Sun: Black Legend. Game ini hanya tersedia di satu platform gaming, yaitu Nintendo Switch, dan bisa didapatkan melalui eShop, toko game resmi milik Nintendo.

Meskipun secara keseluruhan tidak bisa dibilang sepenuhnya mirip, ada beberapa elemen yang hampir serupa dengan karya luar biasa dari Game Science ini. Namun, para gamer sebaiknya tidak membandingkan gameplay kedua game tersebut, karena jelas keduanya memiliki perbedaan yang sangat jauh.

Black Myth: Wukong berhasil menjadi action RPG yang tidak hanya menyuguhkan pengalaman bermain luar biasa dari segi gameplay, tetapi juga tampil dengan visual yang memukau. Sementara itu, Wukong Sun: Black Legend tampil dengan grafik yang bisa dibilang kurang memuaskan, lebih mirip dengan game platformer side-scrolling, dengan mekanisme hack and slash.

Dikutip dari The Gamer, Wukong Sun: Black Legend dikembangkan oleh Global Games Studio. Menariknya, perusahaan ini juga telah merilis beberapa permainan lainnya di Nintendo Switch, yang kualitasnya tak jauh berbeda, yakni kurang memuaskan.

Selain Wukong Sun: Black Legend, beberapa game lain yang telah diluncurkan oleh Global Games Studio di eShop antara lain Football Stars: Head Ball Soccer Co-op Battle, MotoX Madness 2025, Farming Harvester Simulator 2025, dan Deads On The Road: Shoot Zombie Hunting 2024.

Mengingat Black Myth: Wukong menjadi salah satu perilisan game China paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir, banyak penggemarnya yang merasa kesal. Emosi tersebut pun tumpah di media sosial, sebagai bentuk kekecewaan mereka.

Beberapa pihak menyebut Global Games Studio sebagai pengembang yang “jahat,” dengan klaim bahwa mereka telah mengeksploitasi judul-judul terkenal di industri game. Tuduhan ini muncul karena dianggap memanfaatkan popularitas game-game besar untuk meraih keuntungan dengan cara yang kurang etis.

“Pengembang jahat mengeksploitasi nama-nama game terkenal, meniru berbagai game kecil, dan menaruhnya di rak-rak toko game besar dengan judul yang mirip, menipu konsumen yang kurang informasi agar membeli dan mengunduhnya,” ujar salah satu gamer.

Kesuksesan Black Myth: Wukong memang tak terbantahkan. Sejak dirilis pada 20 Agustus 2024, game ini telah membantu Steam memecahkan rekor, dengan penjualannya yang meroket hanya dalam waktu tiga hari.

Sayangnya, meskipun meraih prestasi luar biasa, Black Myth: Wukong tidak berhasil memenangkan Game of the Year di The Game Awards 2024. Game ini kalah bersaing dengan Astro Bot, yang keluar sebagai pemenangnya.

Also Read

Tags

Leave a Comment